Kamis, 12 September 2013

entahlah bangsa ini

 Angin malam bertiup melalui sela-sela dedaunan dan mebuat bunyi yang aku anggap cukup mengerikan, lalu berhembus masuk ke dalam sela-sela ventilasi udara yang berada tidak jauh dari atap rumah kami. menyusup melalui perbaot-perabot rumah yang entah bisa hidup tanpa listrik atau tidak, dan memang desa kami masih terpencil tanpa adanya listrik yang mengalir dari kabel satu ke kabel yang lain seperti di kota nan jauh di sana.
  terbangunku dalam gelapnya malam di saat semua orang sedang tidur pulas dan bermimpi akan kesejahteraan dan nasib mereka kelak suatu hari akan baik. aku termenung dalam gelap malam dan memikirkan betapa nasib kami di sini berada dalam desa yang gelap gulita tanpa adanya satu cahaya pun kecuali bintang-bintang dan bulan di angkasa.lalu aku pergi keluar dan menatap bintang-bintang seraya menggil ku dan mengajakku untuk melihat dunia sebrang yang indah nan elok, tapi aku tau aku hanyalah seorang anak dari buruh tani yang pernghasilanya hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.
  tuhan apakah ini yang engkau rencanakan pada kami orang-orang kecil yang tak tau apa-apa tentang para penguasa yang sewenang-wenang dalam memipin negara atau orang-orang kaya yang nan jauh di sana saja yang di perdulikan ? ataukah para pengusa sudah tetrtutup batin dan hati mereka sehingga mereka tidak memperdulikan kami beserta desa kami yang serba kekurangan dalam hal apapun, semua ini membuatku tak percaya akan bangsaku sendiri membuatku jenuh dalam menjalankan hari-hari menjadi anak sekolah yang menuntut ilmu yang bermodalkan mimpi saja dan sebuah angan-angan yang tidak akan pernah sampai.
  apakah bangsa ini di ambang ke hancurannya atau dunia ini yang akan hancur beserta kami orang-orang yang tidak berdaya? memang pertanyaan yang tidak logis menurut kalian para penguasa tetapi bagi kami jawaban dari pertanyaan itu amat penting dan penting bagi kami para orang-orang kecil yang sama sekali tidak kalian dengarkan.
  percuma lah kami melancarkan demo besar-besaran seperti yang ada di layar kaca. kami hanya duduk melihat para penguasa besar berkata mengoceh dengan hal-hyal yg tak terlalu penting. mana kaki tanganmu wahai engkau penguasa? kami memilihmu supaya kami bisa sejahtera dan damai tapi di aman-mana kemisikinan dan banyak orang-orang yang hanya menyulurkan tangan dan meminta apakah ini penguasa ygt hanya diam saja ? hanya merapatkan hal-hal yang gak penting dan tak bersangkut paut ke pada kesejah teraan kami mana matamu mana mana tanggung jawabmu ?
 

JIKA KAU INGIN

Kebejatan yg meraja rela berhati busuk untuk menantang
berlari mengejar mimpi
kau ingin ku mengejarnya ? berkacalah terlebih dulu
siapa kau ini mengajari ku seperti ini jika kau ingin lakukanlah
sendiri berlari sendiri jangan hanya berkta atau menasehati
org tapi lakukan lah sendiri..
 kami bukan lah org yg tolol yg hanya mau mengikuti kata-kata
busukmu yg tak tau apa arti yg kau maksud tapi kau juga tidak
pernah melakukan kata-kata yg keluar dari mulut itu..
beranjak dalam kegelapan menahan menerjang hanya itu saja ?

KARENA AKU INGIN

Hanya ingin ku tuk menemanimu semua karena itu ya itu senyummu
yg membuatku bahagia senang dalam kesedihan ku
buat aku nyaman buat aku ceria temani malam sepiku
iringi sejuknya malam dan menghatkanku
menyinariku di setiap pagi nan indah bagaikan hal yg paling
indah yg pernah aku lihat

tapi apakah akan berarhir semua itu ? aku tak mau begitu saja
kehilanganmu aku hanya ingin bersamamu sampai akhirku
bukan karena kamu cantik tapi hati ini yg memilihmu dengan
sendirinya aku hanya mengikuti apa kata hatiku dan hatiku
memilih kmu untuk menjadi malaikatku temaniku di saat
sedih dan senang...